Jumat, 07 September 2012

Cinta Tampa Kata


Memory in makassar
( Cinta Tampa Kata )

Bercerita tentang dirimu mengingatkan aku pada suatu  ketika, dimana kita saling menatap senyuman yang muncul dari keinginan untuk saling memiliki. Mengisi pertemuan dengan canda yang suda tidak asing dimata dan telinga kita.bila kau bertanya apakah aku menginginkan itu terjadi lagi dalam sepihku, maka aku akan mengangguk kencang.

Aku tersenyum, wajahmu terbayang, senyummu muncul dengan cirimu. Kata-katamu terdengar yang kau ucapkan saat itu, dulu saat situasinya masih indah. Saat kau bicara bagaikan aku mendengar musik instrumen, menghanyutkan, membawaku terbang melintasi alam pikiranku yang rasional, namun cinta tidak butuh dirasionalkan karna bukan rana rasional tetapi rasa.
Perkenalan diawali dengan pesan singkat, saling menyapa disiang dan malam, dan menjadikan cerita hari-hari yang berhias pelangi ungu. Kita mewarnakan dunia dengan tawa dan canda, saling mengejek, namun itu indah menurut versi kita.

Besok harinya, tepatnya pagi hari, aku dan rombongan berkeliling melihat dan menikmati pemandangan yang ada dileang-leang. Gunung yang tinggi, guwa dan sungai itulah dalam ingatanku yang sangat jelas. Dalam perjalanaku mengelilingi pemandangan itu, aku kembali memandangkan pandanganku dirombonagn itu, dan aku kembali melihat gadis itu yang memiliki mata yang indah. Namu aku tak mau menunjukan kalu aku memperhatikan dia. Tak lama kemudian aku setelah aku keluar dari guwa itu, aku menjerit kesakitan dikepal, karena aku tidak bisa menhan sakit itu akhirnya aku tinggalkan tempat itu, Hamsir saat itu yang setia ikut padaku, dan aku bersyukur aku tiba digowa dengan selamat, meskipun diperjalanan aku hampir terjatuh dari motor. 

Meskipun tiga hari kedepanya aku mendapat kecelakaan yang terparah dalam seumur hidupku, menurut cerita aku dirawat RS. Plamonia. Ingatanku hilang, namun ada yang aneh, karena ingatanku kembali sekitar satu menit. Saat itu aku melihat Suriyah dan Fhia ada disampingku dalam keadaan berdiri.... Lillahitaala... ini bukan sekedar memperindah tulisan ini, tapi itulah yang ingat saat itu, setelah itu ingatanku kembali hilang.

Suatu ketika malam yang sepih dikamar tak ada suara yang menghiasi kamarku. Kucoba menyapa gadis itu kembali, karena aku ingin lebih dekat padanya walu hanaya sekedar sms-an. “ ass... lagi ngapai deh.....” ciri khas untuk memulai kemunikasi dalam sms-an. “... lagi baring-baringji KK” jawabnya.

“..... giman kabar..? “pertnayaanku lanjud.
“..... aku baik, kakak giamna,...?” jawabanya dari dia
“.. aku juga baik,,,,”

Dari hari kehari kemunikasiku semakin dekat dengan dia. Hampir tiap malam aku sms-an padanya. Sempat aku memberikan nama panggilan untuk dia yaitu “ Bondeng..”. setiapa kali aku sms kedia pasti aku menyapanya dengan kata itu. Protes dan ketawa, itulah dia. Yang paling berkesan dari dia adalah, sapaanya yang lucu dan kekanak-kanakan, tapi menurutku itu seruh.

“.. hai .... Bondeng, apa bayu..?” ciriku,
“... hai,juga gendut ..... “ sapaan baliknya, dihiasi dengan ketawa “hahahahahah............”


0 comments :

Posting Komentar

Silahkan Comment