Aku mau nulis apa ya..........
Cari aja deh referensi di Google..... eh ketemu aku. Aku mau cerita
dikit tentang Drama korea yang paling aku suka. Termasuk fhia suka dengan ini. Iyakan
fhia...............????
Dikit eh bukan dikit tapi buanyak bantuan ingatan pada film itu dan tambahan artikel disalasatu
blog siardy Bronis. Ini dia cek in =>.......
“Love Story in Harvard”, Salah satu Serial Drama Korea yang membuat
saya tidak bosan menonton dvd-nya kembali. Saya sangat suka setting serial ini
dan alur ceritanya. Sebuah Drama bergenre romance yang menggambarkan tentang
impian dan cinta dari mahasiswa korea yang kuliah di Harvard. Drama yang
menceritakan tentang karakter yang hangat, pekerja keras dan kisah yang
romantis dengan mengambil Latar tempat di Universitas Harvard, salah satu
Universitas terkemuka di dunia. Banyak tokoh tokoh di dunia yang sukses lahir
dari universitas ini, mulai dari kalangan negarawan, politisi, ahli keuangan,
hukum dan lain-lain. Meskipun serial ini sebenarnya tidak semua gambar diambil
di Kampus Harvard tetapi bagi saya tetap mewakili seperti apa model universitas
di Negara Amerika. Mengapa drama ini begitu mendapat tempat khusus di hati
saya? Semua tidak lain karena latar belakang saya saat ini yang sedang menjadi
mahasiswa. Dengan kesamaan ini, ada semacam pertalian batin tersendiri bagi
saya. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari serial drama korea ini khususnya
bagi mereka yang mau pergi studi ke Luar Negeri. Serial ini mengajarkan bagaimana seseorang harus tetap
survive di negeri orang, mandiri dimana kita tidak mempunyai siapa siapa atau
sanak saudara. Dan tentunya akan menjadi senang bila disana bertemu dengan
orang yang serumpun. Disatukan dengan nasib yang sama dan menumbuhkan dengan indah yang namanya arti persaudaraan. Mendekati
bulan Ramadan yang sebentar lagi tiba, saya yakin mahasiswa muslim Indonesia di
negeri sono akan selalu suka berkumpul, berbuka puasa bersama serta tarawih
berjamaah. Serial ini juga yang membuat saya have big dream ingin menempuh
studi di luar negeri dan ingin merasakan kerasnya hidup disana. Entah kapan
mimpi ini bisa menjadi kenyataan. Bahasa Inggris saya juga pas-pasan
sekali . You know, I always wonder and I
am always inspired by people who have visited so many places in the world and
encountered various cultures. Mendiami suatu negeri untuk belajar, pergi
bekerja atau melakukan aktivitas lainnya di negeri orang. Sepertinya
mengasikkan bila bertemu dengan orang orang dari berbagai latar belakang
budaya, ras dan agama di belahan dunia lainnya. Itulah mengapa saya suka sekali
kalau ada sinetron atau film yang mengambil setting di Luar negeri seperti
Effeil I’m in love, Children Of Heaven dan lain-lain. Sehingga paling sedikit
kita bisa memahami bagaimana budaya di luar sana. Saya juga suka sekali
buku-buku yang culture oriented dan mengedepankan sisi kemanusiaannya seperti
“Winnetou”nya Karl May yang sarat humanis, “Edensor”nya Andrea Hirata, The Kite
Runner nya Khaled Hoseini,“Garis Batas”nya Agustinus Wibowo dan Ayat-ayat Cinta
oleh Habiburrahman El-Shirazy.
Menonton Serial “Love Story in Harvard”, kita akan disuguhi pemahaman
yang banyak tentang pendidikan
Universitas di Amerika. Lihat saja kampusnya. Arsitektur gedung-gedungnya
tampak megah. Taman dengan rerimbunan pepohonan dibuat senyaman mungkin untuk
mahasiswa belajar. Atap sekolahnya tampak begitu tinggi. Jendelanya pun
terlihat lebar sehingga memberi kesan sekolahan yang luas. Ruang kelasnya pun
juga didesain secara interaktif, bahkan ruang perpustakaannya. Saya baru
menyadari ternyata ruang perpustakaan disana buka 24 jam. Hal ini terlihat
dengan banyaknya mahasiswa yang mencari referensi hingga tengah malam,
mahasiswa yang sibuk mengerjakan tugas-tugas atau diktat kuliah bahkan sampai
tertidur di sofa perpustakaan karena kelelahan. *Membayangkan perpustakaan di
kampus saya*. Hah!! kok jauh banget.
Berikut sinopsis Love Story in Harvard yang ingin saya bagikan.
Pokoknya serial ini highly
recommended bagi kalian yang memang
demen dengan pernak pernik berbau korea. Bintang filmnya adalah Kim Rae Won dan
Kim Tae Hee, artis favorit saya yang bermata indah dan terkenal lewat film
Iris. Film Love Story in Harvard ini berjumlah 16 episode. Dari awal saya sudah
berekpetasi tinggi bahwa serial film ini akan bagus. Dan nyatanya film ini
membuat saya sukses mendekam di kamar dan larut menikmati film ini. Film yang
membuat saya terkantuk-kantuk di kelas selama 3 hari karena begadang menonton
filmnya. Dari awal episode sampai akhir, tidak ada adegan yang membosankan,
selalu membuat saya penasaran dan ngakak abis. Romantic puool !!!
Alkisah, Kim Hyun-woo, mahasiswa baru jurusan Hukum di Harvard Law
school (diperanin oleh Kim Rae won yang jauh dari kata keren mungkin karena
perannya yang cupu, rajin, pinter, keras kepala, idealis, dan galak tetapi
manja) bertemu secara tidak sengaja dengan gadis bernama Lee Soo-in Mahasiswa
Harvard Medical School (diperanin Kim Tae Hee yang sok tegar tetapi aslinya
lemah lembut, yang percaya diri, rajin, sedikit tomboy dan penyayang sekali
terhadap pasien2nya). Awalnya ia hanya penasaran dengan gadis ini, tidak
disangka lama kelamaan malah jatuh hati padanya. Hyun-woo sekelas dengan
seorang siswa yang juga saingan beratnya dalam kuliah, Hong Jung min.
Ternyata nantinya Jung-min tidak hanya rival dalam kuliah tapi juga
dalam merebut perhatian Soo in. Namun, pilihan Soo-in jatuh pada Hyun woo.
Kerendahan hati pria itu telah membuat jantung gadis ini berdetak lebih cepat
dari biasanya. Tinggal seatap di asrama semakin mendekatkan hubungan keduanya.
Kedekatan ini membuat mereka bersemangat belajar untuk lulus tepat waktu dan
pulang kampung membangun negara asalnya.
Masalah pertama muncul saat Soo-in, yang merupakan mahasiswa kedokteran
disana, menghadapi situasi sulit saat ia harus menyelamatkan seorang pria yang
terhambat penafasannya. Sebagai seorang mahasiswa, ia tidak diperbolehkan
melakukan praktek kedokteran tanpa ijin.Namun karena keadaan genting dan tidak
ada dokter saat itu, Soo-in terpaksa mengambil tindakan demi menyelamatkan
nyawa pria itu. Tindakan nekatnya membuahkan hasil tuntutan dari pihak keluarga
karena merasa nyawa si korban dipertaruhkan di tangan seorang mahasiswa biasa.
Karuan saja hati Soo-in kacau, ia bisa kehilangan beasiswanya untuk kuliah
disana.
Mengetahui masalah ini, Hyun-woo berusaha sekuat tenaga mengumpulkan
bukti-bukti untuk menguatkan posisi Soo-in dan usaha tersebut akhirnya
membuahkan hasil : Soo in dibebaskan dari tuduhan tersebut. Kejadian ini makin
membuat cinta Soo-in pada Hyun-woo bertambah besar dan Jung-min pun semakin
terbakar api cemburu. Nah ini menurut saya adegan yang paling romantis sekali
dan mengharukan dimana hyung woo tiba-tiba
lari dan masuk ke ruangan pengadilan dan membela Soo In dengan mencoba
mengungkapkan Good Samaritan Law yang baru saja dia pelajari semalaman demi menyelamatkan Soo in agar tidak
di drop out dari kampus. So Gentleman!!
Masalah selanjutnya. Soo-in ditugaskan untuk berangkat ke Afrika demi
menjalani tugas sosial untuk membantu penduduk disana. Tak ingin menyakiti hati
kekasihnya, Soo-in pun berangkat diam-diam tanpa pesan apapun. Kontan saja
Hyun-woo kebingungan mencari kekasihnya itu.
Beberapa tahun telah berlalu. Hyun-woo kembali ke Korea setelah
menyelesaikan kuliahnya dan kemudian menjadi seorang pengacara. Hatinya masih
diliputi kepedihan akibat ditinggalkan Soo-in karena ia tak tahu bagaimana
kabar wanita itu. Secara kebetulan, Soo-in dan Jung-min yang selama 2 tahun
tinggal di Amerika pun ikut kembali ke negeri asal mereka. Bisa ditebak,
pertemuan mereka pun terjadi.
Hyun-woo sangat senang ketika akhirnya ia bisa bertemu dengan Soo-in
lagi, tapi kemarahannya belum bisa mereda mengingat cara gadis itu yang
meninggalkannya begitu saja beberapa tahun yang lampau.
Jung min pun kecewa, karena Soo-in ternyata masih mencintai Hyun-woo
walau telah lama berpisah dengannya. Soo-in tak ingin memperlihatkan hatinya
pada Hyun-woo karena ia takut pria itu akan disakiti lagi hatinya jika
mengetahui bahwa Soo-in hanya 2 bulan tinggal di Korea.
Hyun-woo dan Jung-min akhirnya dihadapkan pada sebuah kasus dimana
mereka harus menjadi pihak yang berlawanan. Sementara itu Hyun-woo tetap tidak
mau melepaskan Soo-in, sampai akhirnya gadis itu menyerah dan keduanya kembali
bersama seperti dulu.
Gadis ini pun memberitahukan bahwa ia harus segera pergi lagi untuk
menyelesaikan tugasnya. Hyun-woo pun berjanji untuk menunggunya pulang. Ini
adalah adegan paling manis, disaat mereka berdua harus berpura-pura tegar
disaat mengucapkan perpisahan. Hyun-woo mengantar Soo-in ke bandara.
Saat Soo-in menuju ke gerbang keberangkatan, ia tiba-tiba jatuh
pingsan. Ia segera dibawa ke rumah sakit. Diketahui ternyata gadis malang itu
menderita leukimia namun memilih untuk tidak mengatakan hal tersebut pada
Hyun-woo.
Hyun-woo malah mengetahui hal ini dari Jung-min. Ia langsung melamar
Soo-in, namun ditolak dengan alasan bahwa gadis itu tidak akan bertahan lama
tanpa transplantasi sumsum tulang belakang. Berbagai rintangan mereka hadapi
demi untuk bisa bersatu. Penyakit Soo-in pun bertambah parah, dan harapan untuk
mendapatkan donor semakin menipis.
Untuk mendapatkan donor Hyun-woo diancam agar menyerah pada kasus yang
sedang ia tangani saat itu. Hal itu dia lakukan, namun sayang janji tinggal
janji, donor yang dijanjikan tak pernah muncul karena pihak-pihak jahat telah
menghalangi donor tersebut.
Setelah melakukan penyelidikan yang gencar, akhirnya Hyun-woo bisa
menyelamatkan donor tersebut sekaligus mengumpulkan bukti untuk menangkap pihak
yang telah mengancamnya berkat bantuan dari Jung-min. Mereka pun memenangkan
kasusnya dan Soo-in juga terselamatkan.
Digarap dengan serius dan menampilkan atmosfer salah satu kampus paling
terkenal di dunia, Love Story in Harvard mengedepankan sisi lain dari kehidupan
mahasiswa Korea di perantauan. Selain keindahan sinematografi yang menjadi
keunggulan serial Korea, para bintangnya juga mampu menyedot perhatian pemirsa.
0 comments :
Posting Komentar
Silahkan Comment