Jumat, 23 November 2012

PUISIKU




Sahabat………Saat  aku sedang lelah, setelah selesai beraktifitas sebelum rehat aku kadang menyempatkan diri berbasa basi dengan beberapa lembar kertas, lalu kemudian aku duduk dengan rapi diatas kursi dan  mencoba mencoret-coret tinta hitam diatas kertas putih, finally inilah sebagian hasil dari coretan-coretan itu…. :)


“ENTAH”

Aku kini berdiri dipadang gersang
Haus kering tanpa penawar
Sementara yang kucari belum lagi kutemui
Berjuta kenyataan yang telah ku buang
Demi satu harapan
Yang terkubur hilang
Tapi mengapa aku tak juga sadar
Akan harapan yang tak pernah akan datang
          Kurasakan udara beku saat ia melewatiku
Ku tetap terdiam dan memandang lurus kedepan
Seolah tidak mengenalnya
Aku berusaha untuk tidak mengenalnya
Namun…….
Hati ini kini menangis
Kulirihkan duka menangisi hati
Yang ternyata masih menyayangi
Dan…….. tergenanglah air mata ini menjadi telaga
Hati……..dimana kau kini ? ? ? ? ? ?

FHIA
Makassar, 23-11-2012




“SENJA ITU HINGGA MALAM”

*Senja kembali menyapa
Dan aku masih di tempat yang sama
Masih berimaji tentang kebahagiaan dan masa depan
Yang entah akan bermuara dimana? ? ?
Tapi apakah aku tersesat?
Atau
Justru jalan inilah yang tepat?
Tanda Tanya mulai memenuhi fikiranku
*Senja yang teduh namun hatiku justru merasakan
Terik yang amat sangat
Berulang kali mencoba menata hati yang
Bagaikan puzzle
*Kutarik  nafasku dalam-dalam berusaha berdamai
Dengan hati yang kian meronta
Namun hembusan angin senja kala itu berhasil
Memecahkan risau yang menyelimuti hatiku
Perlahan tapi pasti singa itu berhasil ditaklukkan
Oleh tamparan angin senja yang begitu tenang
Meski ia telah berdiri tegak dan mengibarkan
Bendera kemenangannya
*Senjapun berganti malam
Kini giliran gelap malam yang menyapaku
Seakan telah mempunyai kesepakan dengan si senja
Hingga malam tiba, hingga malam menyapa
Aku tak jua beranjak dari tempatku semula
*Aku masih mencoba menjinakkan singa yang
Hampir menguasai hati dan menular ke fikiranku
Kembali kutarik nafasku dalam-dalam dan
Kuhembuskan dengan perlahan
Tapi tanda Tanya masih saja asik menari-nari
Dalam fikiranku…..
*Malam yang tenang  dan langit yang begitu indah
Dengan pancaran sinar bintang dan bulan
Ku coba menatap ke langit, namun keindahannya
Tak mampu menenangkan hatiku
*Dan untuk yang kesekian kalinya
Kembali ku tarik nafasku dalam-dalam
Sambil menutup kedua mataku, lalu kuhembuskan
Perlahan…… tapi kemudian aku seperti mendengar
Bisikan…… suara itu indah dan terdengar begitu lembut
“Duhai….. sejatinya tak ada manusia yang tahu tentang
Sesuatu yang akan terjadi padanya, namun engkau tak perlu
Risau dan gelisah, kita hanya perlu mengikuti alur dan
Memainkan setiap episode yang telah dirancang oleh Tuhan
Dalam sebaik-baik scenario kehidupan……..”

FHIA
Makassar, 08-11-2012


“WAJAH KERINDUAN”

Di keheningan malam yang syahdu
Kurasakan rinduku semakin mencuat
Diantara ragu dan bimbang, rinduku tak dapat kutepis
Ia malah seperti seonggok  penyakit yang menggerogoti
Sepinya hatiku……
Wahai wajah yang jauh
Kemanakah engkau disaat sepasang kekasih
Tengah menyimak tarian bumi tanpa peduli denganku? ? ? ?
Sungguh wajah kehidupan adalah wajahMU

FHIA
Makassar, 20-11-2012


“BAYANGAN SEMU”

Dahulu….. mungkin beberapa waktu yang lalu
Ada cerita yang kita ukir bersama
Walau wajah tak pernah saling pandang
Bahkan jemari kitapun tak pernah bersentuhan
Hanya syair-syair nan syahdu kita tuangkan dalam
Cerita itu, namun…… terasa indah
Mengalir lembut diantara bebatuan keagungan
Disetiap sepiku
Syair indah bayangan semu selalu datang menghampiriku
Mencoba mencairkan suasana hatiku yang beku
Sungguh, walau aku kenal dia hanya dipersimpangan makna
Tapi perjumpaan selalu mengalir deras yang menggerakkan hati
Sinarnya selalu cerah dibalik gelapnya awan…….

FHIA
Makassar, 16-04-2011


2 comments :

Silahkan Comment